Pada artikel sebelumnya saya telah membahas mengenai tips memakai daun bungkus, pada kesempatan ini saya akan menerangkan mengenai Mengobati Luka Daun Bungkus. Sebelum saya membahas ada baiknya kita mengetahui apa saja yang terkandung dalam ramuan daun bungkus. Selama satu minggu lebih saya di Pulau Biak banyak pengalaman berharga yang saya dapat terutama mengenai mengenal bentuk tanam yang akan digunakan sebagai ramuan dan bagaimana cara meramu yang baik dan benar. Adapun bahan baku yang dipakai 100% dari Pulau Biak Papua berupa :
- Ui Mamri sifat daun ini panas akan merangsang otot penis menjadi besar sehingga otot akan mengembaang secara alami.
- Batang pohon pendingin yang banyak tumbuh dipingir hutan, sifat mendinginkan rasa panas agar tidak berlebihan
- Daun perangsang, daun ini akan merangsang otot kecil atau besar menjadi lebih kuat.
- Getah pohon patah tulang
- Daun dan batang pohon yang berkhasiat sebagai antiseptik saat luka.
- Minyak kelapa murni
Sesekali mansar tersenyun dan melanjutkan ceritanya sambil menumbuk ramuan, terlihat tanda keriput di wajahnya menandakan usia yang semakin senja dan telah banyak menelan asam garam kehidupan.
Tolong anak (beliau memangil saya "anak" karena hubungan yang sangat dekat) informasikan pada pemakai ramuan untuk tidak panik dan takut apabila terjadi luka. Walaupun luka dengan bahan ramuan yang dipakai 100% alami tidak akan berbahaya mengingat ada daun dan batang pohon antiseptik yang melindungi luka.
Diperlukan kesabaran saat proses penyembuhan luka, obati dengan betadin setelah itu ditaburi bedak bayi atau bedak herocyn, lama menyembuhan kurang lebih 2 minggu. Selama proses penyembuhan penis tidak boleh terkena air agar luka cepat kering, jangan minum obat antibiotik kurangi makan yang amis-amis.
Selamat menyongsong perubahan dari burung pipit menjadi burung elang.
Label:
DAUN BUNGKUS